“CURHAT TENTANG PAGI DAN HARI-HARI”

Bunga Segar di pagi hari di depan kelas

Pagi demi pagi dibulan ini begitu dingin udara yang Allah hembuskan pada penjuru bumi. Pun dibelahan bumi kami Indonesia. Pagi demi pagi dibulan ini Allah jua berikan kenikmatan kesejukan berupa awan mendung yang setia menghiasi langit yang kami pandangi. Pagi demi pagi dibulan ini pula haru rasanya melihat derap langkah anak-anak yang berangkat ke sekolah mengenakan seragamnya setelah hampir satu tahun setengah mereka sekolah di rumah. Melihat para ayah dan bunda yang mengantarkan dan mencium kening mereka sambil memberi pesan-pesan kebaikan untuk putra putri tercintanya.

Ada disalah satu pagi pula di bulan ini banyak manusia yang tetap berusaha menjaga semangat dan keyakinanya akan kuasa Tuhannya bahwa selalu ada kesempatan memperbaiki diri di setiap hari yang ia lewati. Memperbaiki hubungannya dengan Allah, memperbaiki hubungannya dengan sesama manusia dan memperbaiki hati, fikiran dan segala mindset yang ada dalam dirinya. Salah satu manusia itu adalah aku, aku bergegas merenungi hari-hari yang telah terlewati hampir seperempat abad dalam diri.

Ternyata,

Setiap pagi yang kutemui adalah sebuah rezeki yang patut di syukuri, suara ibu yang masih setia membangunkan setiap pagi, aktivitas ibu didapur setiap pagi untuk menghidangkan sarapan pagi, rezeki nikmatnya ngantuk dan melawan dingin dan magernya menyingkap selimut untuk menghadapi hari-hari yang panjang. Nikmat yang harus disyukuri masih mampu menyapu dinginnya pagi di jalanan yang harus dlalui setiap pagi, melihat begitu banyak para ayah ataupun tulang punggung keluarga yang pagi buta telah bekerja dan mengais rezeki. Menikmati udara pagi yang masih gratis dinikmati setiap pagi, menikmati beberapa detik berhenti dilampu merah yang seringnya kugunakan untuk berbicara pada diri sendiri untuk menyemangati diri sendiri di pagi itu. Merasakan nikmatnya sapaan-sapaan hangat dari anak-anak bahkan sebelum aku turun dari motor terkadang mereka antri untuk berjabat tangan dan menyapa. Menikmati indahnya pagi dengan piket gerbang dan menyambut anak-anak harapan bangsa datang. Menikmati indahnya pagi dengan turut serta menemani anak-anak melaksanakan sholat dhuha dan doa pagi di masjid, walaupun di momen ini sering sekali fikiran jadi lebih sendu. Masjid selalu menjadi tempat untuk sulit menutupi rasa di hati ya. rutinitas pagi yang suatu saat akan sangat ku rindui ketika aku tak lagi menemui rutinitas itu lagi. Karena semua tentu akan berubah bukan ? tidak ada yang stagnan. Maka betapa penting untuk mensyukuri dan menikmatinya.

Setiap pagi yang ku temui adalah sebuah kesempatan emas tak ternilai, kesempatan untuk mengumpulkan banyak pahala dan keberkahan dalam setiap detik dan menit yang dijalani.  setiap pagi yang kutemui adalah sebuah harapan baru untuk bisa melakukan dan menciptakan sejarah-sejarah baru. Pagi demi pagi yang terlalui begitu banyak cerita yang terjadi.

Aku terkadang eh sering malahan, fokus pada apa yang terjadi pada diriku sendiri. Jarang mencari kabar dan mencari tau apa yang sedang terjadi di belahan bumi yang lain. Padahal hal itu penting untuk dilakukan, agar kita sadar bahwa hidup ini bukan hanya tentang aku. Agar hidup ini lebih bermakna dan kita mampu mensyukuri hidup kita lebih berkali-kali lipat. Ketika bahagia itu menghampiri di sisi lain ada banyak kesedihan pula yang terjadi, sehingga tidak pantas jika rasa itu terlalu di dominankan. Pun ketika sedih itu datang, di luar sana masih banyak yang ujiannya jauh di atas kita dan mereka masih mampu untuk tersenyum, tak mengeluh bahkan mensyukurinya.

Maka

Pada detik-detik yang sama mungkin terjadi secara bersamaan ratusan bahkan ribuan kejadian yang Allah tetapkan pada hambanya, ada kebahagiaan yang menyertai sebuah keluarga, pasangan, kelompok. Ada pula kesedihan yang menyayat hati sepasang manusia, sebuah keluarga, sekelompok orang dll. Ada banyak sekali kejadian yang mungkin kita akan terpana jika diperlihatkan semua bagian itu.

Maka pada kondisi ini,

Untuk setiap peristiwa dan semua yang terjadi nikmatilah setiap getarannya, rasanya dan kenikmatan berdoanya. Karena semua akan dipergilirkan, sedih sedu sedan itu akan bergilir dengan bahagia canda dan tawa. Kekhawatiran itu akan bergilir dengan ketenangan tiada tara, dan kebimbangan itu akan bergilir dengan keyakinan yang menyala. Memangnya bisa ? iya, semua hanya tentang waktu dan rasa sabar yang ruangnya perlu diperluas. In Syaa Allah semua ada waktunya..

Allah hanya ingin kita menikmati rasanya, menikmati setiap deru doa yang terlantun lebih serius dan lebih intens. Allah tau apa yang kau rasa. Allah tau bahkan tanpa kau bercerita.

Jadiii

Semangat menjalani pagi demi pagi dan hari demi hari di 50 hari terakhir usia 24

Yeyeye semangatt

Gak papa banyak target gak tercapai, artinya Allah masih pengen doanya dikencengin lagi.

FIGHTINGGG

Lentera Ramadhan #1 The Power Of Bismillah

The Power Of Bismillah

“Jika Allah menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat mengalahkan kamu, Jika Allah membiarkan kamu ( tidak memberi pertolongan ), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu selain dari Allah sesudah itu ?. Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal. ( Q.S Ali- Imran : 160 )”


Bismillah adalah satu kalimat yang mempunyai kekuatan tak terduga yang tanpa ku sadari telah banyak membawa pada banyak hal-hal besar dalam hidup.

Bismillah adalah satu kalimat ajaib yang tanpa di sadari selalu kita ucap disetiap mengawali setiap kegiatan, baik hal remeh temeh sampai hal besar.

Bismillah itu luar biasa..
Dengan mengawali aktivitas kita dengan bismillah artinya kita telah menghubungkan diri kita dengan Allah, kita sadar bahwa perbuatan itu dilakukan karena Allah dan untuk meraih Ridho Allah.

Bismillah satu kalimat yang sangat tidak asing bagi seorang muslim. Semoga start kita hari ini, di bulan yang mulia ini.. kita tidak lupa untuk mengucapkan Bismillah.. “Bismillah untuk ramadhan ini.., Bismillah untuk semua target yang telah kita tetapkan,.. Bismillah yaaa.. “

Bismillah, Kita percayakan semua urusan kita pada Allah, bahwa Allah pasti akan tolong, yakin pasti Allah tolong, yakin pasti Allah tolong,,

Coba dibaca lagi beberapa kali ayat 160 di surat Ali-Imran 🙂
Semoga kita termasuk yang Allah tolong yaa..

Bismillah adalah kata pertama yang muncul Beberapa menit pasca mendapat balasan komentar dari @utami_ujp dan @putri_dpl tentang challenge @positivewriting.id.

Akhirnya malam ini mencoba ikut #nulislagi dengan judul Lentera Ramadhan yang In Syaa Allah 30 hari ke depan berusaha untuk rutin post, kenapa lentera ? Iya.. menurut salah satu sumber, lentera adalah cahaya yang berkilau. Disini mencoba untuk mengulik tentang kilau cahaya apa yang diri ini temukan disetiap hari di bulan ramadhan ini. Yaa bisa dibilang kata lain dari #Aha

Bismillahh semoga setiap hari ada hal2 baik yang bisa dibagi
Alhamdulillah.. tulisan perdana terinspirasi dari Vaksin hari ini, The Power of Bismillah membuat tenang dan semuanya baik-baik saja :”)

#Ramadhanmenulis #30harimenulis #30daywriting #30motivasikebaikan

Tunggu Waktunya Saja

Datang dan pergi adalah sebuah siklus kehidupan yang terus berputar. Senang dan sedih juga hal yang sama. Pintar-pintarnya hamba untuk menelisik lebih dalam tentang kejutan-kejutan Allah yang Allah siapkan. Pada akhirnya nanti cintamu pada Allah akan lebih berlimpah saat tahu bahwa Rencana-Nya sangatlah Indah dan Romantis.

Kira-kira satu tahun yang lalu, air mata ini rasanya selalu berjatuhan setiap hari, mengingat akan banyak hal yang berkeliaran di kepala. Iya, ketika itu begitu sedih dengan situasi yang harus dihadapi dan dipilih yang mengharuskan untuk menghadapi sebuah perpisahan dan meninggalkan zona nyaman. Its hard to me :”)

Tak dipungkiri, Allah dan ibu menjadi penguat utama untuk yakin bahwa jalan di depan akan lebih indah dan Allah akan gantikan Orang2 yang baik untukku. Teringat sekali pasca lebaran kala itu curhat dengan ibu seperti anak kecil karena berat harus meninggalkan semarang dan orang-orang baik, lingkungan hebat dan nyaman dan hal2 lain di Semarang. Ibu memang hebat selalu juara untuk meyakinkan hatiku. Kata2 yang paling nancep dihari kala itu adalah ” memangnya kamu mau diperantauan terus, memangnya kamu bakalan sama temen-temen terus, pada akhirnya nanti juga semua sibuk dengan dunianya sendiri-sendiri, percayalah ndok waktu yang akan mempertemukan mu dengan banyak teman lain yang baik di sini”.

Waktu terus berjalan, hari demi hari, pekan demi pekan, bulan demi bulan, hingga akhirnya didetik ini merasakan sebaik ini Allah menghadirkan teman-teman yang tidak kalah baik dengan teman-teman di Semarang. Sebaik ini Allah mempertemukanku dengan rekan-rekan kerja yang super pengertian, selalu membuat tertawa, selalu dinanti setiap paginya untuk bertemu mereka. Seberat apapun pekerjaan ketika didukung dengan teman yang saling mendukung sangatlah meringankan beban. Ma Syaa Allah baiknya Allah memberikan lingkungan kerja yang selalu mengingatkan dengan akhirat, memberikan anak-anak didik yang menjadi inspirasi untuk terus lebih dekat kepada Allah dan berlomba-lomba dalam kebaikan.

Memang ya manusia kadang suka gitu, sedih-sedihan di awal eh endinya senyum lebar karena baru sadar ternyata maunya Allah tuh luar biasa

Begitulah indahnya sabar dalam menunggu kejutan-kejutan Allah.

Allah kan ku tunggu kejutan-kejutan hebat lainnya dari-Mu …

Semogalah tahun ini datang kejutan yang kami sekeluarga nanti-nantikan :’) agar lekas tenang dengan hadirnya dia yang kami nantikan :’)

Finnaly, Unofficially S.Pd

IMG-20200212-WA0092

120220 Siang itu, tepat pukul 10.15 salah satu sahabat yang selalu membersamai sejak semester ke 2/3 datang ke kos. Okta namanya, kita berangkat menuju kampus untuk menghadapi salah satu momok yang selama ini bikin aku deg-deg an kalau datang ke sidang orang. Finnaly hari itu aku benar-benar merasakan dan menjadi pemeran utama. Natanya menjadi orang yang mau disidang rasanya tidak seperti yang dulu kubayangkan wkwk.

Well, sepanjang jalan masih terus dzikir dan baca doa2 yang selama sepuluh hari terakhir terus ku lantunkan. Doa yang sering ku kirimkan pada teman yang akan menjalani sidang terlebih dahulu. Kalian tau doa apa ? yang pertama adalah doanya nabi Musa ketika akan menghadapi raja Fir’aun, doa ini ada dalam Q.S Thaha, doa yang memohon kepada Allah untuk melapangkan dada, melancarkan lisan agar apa yang kita sampaikan dimengerti oleh objek yang kita ajak komunikasi serta doa untuk memudahkan urusan kita. Ya dua doa itu yang tak pernah lepas dari lisan.

 Sesampai di parkiran FIS, aku masih seperti tidak percaya bahwa ternyata aku sampai di detik ini, detik-detik dimana aku akan sidang skripsi, salah satu gerbang penutup masa studiku di perguruan tinggi yang dulupun hanya seolah mimpi haha. Kita berjalan menyusuri jalan #yaiyalah ya wkwk, sepanjang jalan hanya sepi yang kita dapat, alhamdulillah karena niatku memang sidang secara tertutup, tapi kenyataanya memang ndak bis atertutup guys wkkw. Kita memasuki gedung L2, menaiki tangga dan yeay kita sampai dilantai 2 dan disambut dengan dela yang sedang duduk2 sambil bilang “mbak, ruangannnya masih dipake”, auto panik dong, dan cus menuju ibu CS. Beruntung banget disaat2 genting itu dela ada disampingku dan membantuku untuk menyeleksi selebaran2 Surat tugas terkait ruangan dimana aku udah nggak bisa mikir lagi saking panik takut gak dapat ruangan wkwk, sementara okta sibuk menghubungi wanda agar membawakan laptop menuju ruang sidang. 10 menit berlalu dan akhirnya kudapatkan ruang sidang 1 bagian manajemen yang masih kosong dan baru dipake pukul 13.00.

Well ku masuki ruangan dengan tenang, ya Ma Syaa Allah. Allah kabulkan doaku dengan memberikan ketenangan ketika aku akan sidang. Sama sekali tidak deg-deg an, justru deg-deg annya jauh-jauh hari sebelum daftar sidang. Sungguh aneh tapi nyata. Rasa yang ada di detik-detik menuju sidang kali itu pasrah sama Allah dan penuh harap sama Allah. Memasuki ruangan, satu per satu pemerhati memasuki ruangan, sedangkan wanda sibuk membantuku untuk mengoperasikan laptop dan lcd. Lalu datanglah satu persatu teman yang support dan ada pula yang membully di detik-detik sidang karena perihal PPTku wkkw, bahkan ada juga yang membekaliku dengan mental yang berlipat dengan mengajukan pertanyaan2 susah yang bikin aku mikir, sedikit gelisah dan risau haha, dasar tri asih wkkw.

Finnaly di pukul 11.15 sidang skripsiku dimulai dengan tenang dan hidmat (dosen penguji memperhatikan semua dan tidak ada yang nyambi laptopan, apresiasi sekali untukku). Perihal dosen penguji dan segala hal menuju serta dalam prosesnya akan menjadi cerita tersendiri ya. Yeay pukul 12.45 aminah selesai sidang dann langsung beranjak untuk melaksanakan sholat dzuhur di MAI, berterimaksih banyak kepada Allah yang mengendalikan semuanya dengan begitu indahnya. Tak lupa Big thanks juga yang membantu menyiapkan snack jauh-jauh beli ke ungaran di pagi-pagi buta, nyiapin snack2 di meja, membawakan gelas cantik ke kampus, manggilin dosen, notulensikan proses sidang, support anytime dan doa2 yang luar biasa banyak dari berbagai pihak. Intinya dihari itu rasanya campur aduk, tegang, takut, pasrah, seneng, terharu dan yang paling dominan adalah lega luar biasa.

Tulisan ini ndak ada apa-apanya dibandingkan dengan rasa yang ada dan kurasakan, rasa yang membuncah dan sulit terungkapkan yang sudah sepekan ini mengendap. Intinya aku bahagia dan begitu bersyukur atas kemudahan dan baiknya Allah dalam mendengar dan mengabulkan doa-doa hamba yang penuh dosa ini. Tepat di jam ini 12.15, sepekan yang lalu ku masih ada di ruang sidang. Yaa tak terasa sepekan sudah berlalu dan yaa, perjuangan ini masih akan terus berlanjut tapi sedikit demi sedikit ku ingin mengulik aha dibalik perjalanan skripsi dan masa akhir studiku di sini. Tentunya banyak sekali cerita yang tersimpan dan banyak sekali pembelajaran yang terselip. Ku percaya itu.

So hai guys.. setelah 6 bulan vakum tidak post tulisan, now i am come back hehe. Inilah aku, nulisnya ya kek begini, se moodnya dan seadanya wkkw, kalau lagi pengen curhat ya curhat, pengen nulis detail apa yang terjadi ya ditulis, pengen share ilmu ya share haha. Mode curhat gituuh, gak usah di baca kalau males baca, udah ya. Mari lanjutkan revisi yang masih menumpuk. and soon hope that i can post again, lebih rutin dan lebih berbobot lagi.

Semangat guys, Allah Always with you

Semarang, 19-Februari-2020

Berbicara Pada Hati #6 (Sayangi Mereka)

46117277_124074085285043_1662478743826150170_n

Adzan berkumandang, bersahut-sahutan, bertepatan dengan jeritan alarm yang memekakan telinga, alhamdulillahnya keduanya berhasil membangunkan tidurku. Auto pegang hp dan lihat gawai untuk melihat jam.

“04.40, kenapa cepat sekali pagi” batinku

Aku terbangun, menyingkap selimut tebal yang kurang lebih selama 3,5 jam melindungi tubuhku. Duduk beberapa waktu sambil bersyukur bahwa hari itu Allah masih memberiku kesempatan hidup, membaca doa bangun tidur, baru kemudian selftalk bahwa hari itu hari padat di tanah perantauan akan dimulai sehingga semangat pun harus dilipatgandakan.

Sebelum aku benar-benar terbangun, di dapur sudah terdengar kesibukan yang tercipta. Iya, aku sampai sudah hafal rutinitas ibu dipagi hari ketika anak perempuan satu-satunya ini akan berangkat ke perantauan, segala macam bekal ia siapkan, mulai nasi, persediaan lauk, jajanan dan semacamnya. Ah ibu, membicarakannya semakin membuat rinduku membucah, bahkan setelah  sepersekian menit aku meninggalkan rumah. Bahkan drama tadi pagi yang membuatku tertawa-tawa sendiri mengingat tingkah laku dan perhatiannya padaku. Iya, ketika membuka-buka dompet terlihat selipan uang tunai, ku hela nafas, masih saja beliau mencari-cari cara agar aku mau menerimanya.

“bu, itu uang di dompet yang ngasih ibu ya ?” tanyaku menelisik

“hahahaha kok buka dompet, kan niatnya biar gak tau, biar tau-tau di Semarang sudah ada” jawabnya dengan terkekeh

“tahu, kan ku cek barang2, ini nggak usahh” balasku lagi yang masih disertai tawa kita berdua

“udah, pokoknya ini di bawa” jawabnya keukeh dengan menambahkan beberapa lembar lagi

Jika sudah seperti itu, aku tidak bisa menolak lagi, aku hanya bisa menerimanya sambil dalam hati terus berdoa bahwa semoga Allah membalas segala kebaikan hatinya, dan semoga aku masih punya waktu banyak untuk dapat membahagiakannya, memberikan barang2 yang dinginkannya, membelikannya baju, membelikan belanja bulanan setiap bulan, dan banyak list keinginan lagi yang ingin ku berikan padanya. Iya, saat ini yang bisa ku beri hanyalah doa-doa terbaik untuk keduanya, serta bakti dan bantuan-bantuan sekadarnya untuk keduanya.

Itulah Satu kisah dari banyak drama yang kita lalui di setiap pagi ketika aku akan berangkat menuju semarang. Ibu, walaupun kondisinya yang sedang tidak sehat, selalu melakukan hal yang terbaik untuk anaknya, menjadi penenang terhebat, penasehat ulung dan sahabat cerita ternyaman. Sedang bapak, dengan sikapnya yang lebih banyak diam, dia simpan cinta yang tentu tak kalah besar dibandingkan ibu. Cinta yang tidak ia ungkap secara langsung, tapi lewat segala sikap dan perhatian yang beliau beri aku tahu itu. Yang selalu mengkhawatirkan anaknya yang bepergian jauh, bahkan cenderung melarang. Well, mereka berdua adalah satu  dari sekian alasan yang ku miliki, hingga aku masih bertahan dan ada di titik ini. Dua malaikat yang dengannya surga akan terasa lebih dekat.

Satu pekan dirumah rasanya membuatku semakin ingin segera menyelesaikan semuanya, membuat buncah semangatku naik beratus-ratus persen. Iya, ada ladang lain yang kini benar-benar membutuhkanku. Tubuh yang semakin renta, badan yang semakin melemah, sedang anak-anak ada diperantauan semua. Kebahagiaan dan senyum keduanya membuatku segera ingin menggandengnya menuju Auditorium Unnes, agar mereka lihat, mereka ternyata mampu menyekolahkan anaknya hingga jenjang tertinggi, seperti apa yang sudah dicita-citakan 7 tahun yang lalu semenjak SMA menjadi pilihan.

Bismillah..

Doa-doa melangit, bersama kereta yang masih melaju melewati banyak pepohonan dan sekali dua kali melewati sungai-sungai dan perumahan warga. Pemandagan para ibu yang sedang menggendong anaknya melihat kereta, para ayah yang mengantar anaknya ke sawah, rombongan motor yang seksama menunggu kereta lewat di belakang plang, para petani yang sedang di sawah, dan langit biru yang begitu meneduhkan.

Bukankah doa seorang musafir itu makbul ? maka dalam proses penulisan tulisan ini, sambil sesekali melihat bingkai jendela di samping kanan dan melihat kehidupan di bingkai jendela itu, harapan-harapan dan doa-doa untuk keduanya terus terlantun.

Allahu Rabbi, semoga engkau lindungi para orang tua kami, engkau berikan kesehatan bagi keduanya, engkau panjangkan dan berkahi usianya, engkau mudahakan rezekinya, dan engkau berikan taufik dan hidayah untuk keduanya. Dan Ya ALLAH semogalah engkau sayangi mereka sebagaimana mereka menyayangiku sewaktu kecil.

Gimana ti ? makin sayang sama ibu bapak kan ?

Ti, sayangi mereka ti, benar-benar manfaatkan setiap waktu yang bisa kita lalui bersama mereka. Yakinlah mereka adalah malaikat berwujud manusia yang Allah turunkan untuk menjaga dan menyayangi kita. Selalu doakan mereka di setiap waktu, sebagaimana mereka tak henti mendoakan kita di setiap waktunya.

Mari kita sayangi bapak ibu kita ti, bahkan kalau bisa rasa sayangnya bertambah-tambah setiap hari. Sanggup kan ? lets do it.

 

#Nasehathati #berbicarapadahati #7dayswriting #jejakrasa #ceritadikereta #sayangiorangtua #pintusurgaterdekatkita

                                                                                   Di dalam kereta di dekat bingkai jendela,

                                                                                                                              29/Juli/2019

Berbicara Pada Hati #5 (Please, Jangan Nyinyir)

 

a670e-diam

Bismillah, wahai hati tulisan kali ini adalah lanjutan dari postingan kemarin ya, inilah isi dari kajian yang saya ikuti kemarin bersama Utadzah Oki Setiana Dewi.

Wahai hati, mari kita belajar dan mengingat lagi tentang satu perkara yang sering dilalaikan oleh diri. Mari belajar untuk mengenali perkara-perkara yang memang berbahaya untuk kita juga perkara-perkara yang mampu menguatkan hati kita.

Ada beberapa poin yang saya tangkap dari beberapa menit mendengarkan kajian beliau,

  1. Lisan yang jahat/batil adalah lisan yang menjadi sebab untuk merendahkan orang lain.

Lisan ini, tak bertulang, akan tetapi jika dia berkata tidak dipikir terlebih dahulu, akan mudah untuk menyakiti orang lain. pun dengan perkara merendahkan orang lain, islam tidak mengajarkan para umatnya untuk merendahkan orang lain. bahkan Ustadzah Oki menegaskan bahwa kita jangan pernah sekalipun merendahkan orang lain, roda terus berputar dan bergilir. Ada saatnya kamu di atas, akan tetapi ingatlah bahwa kamu pada saatnya juga akan berada di bawah. Roda terus berputar, ingatlah. Ustadzah menegaskan lagi dengan lantang :

“jangan pernah merasa diri kita lebih baik, lebih berilmu, lebih beriman, lebih sholeh/sholehah, ataupun lebih kaya. Itu hanya terlihat secara fisik saja, kita tidak pernah tau posisi seseorang di mata Allah. Bisa saja ketika kamu merendahkan orang lain, akan tetapi dia memiliki posisi yang tinggi di Mata Allah ”

Maka, ingatlah wahai hati.. jangan pernah sekalipun kamu merendahkan orang lain.

  1. Lisan yang jahat/batil selanjutnya yaitu kalimat-kalimat berupa sumpah serapah.

Pada bagian ini Ustadzah Oki mengingatkan kita untuk senantiasa berkata-kata yang baik saja. Kita harus berhati-hati dengan perkataan-perkataan jelek yang keluar dari lisan kita, bisa jadi ketika kita berkata-kata yang jelek hal itu bisa dikabulkan oleh Allah. Naudzubillah ya..,

maka dari itu wahai hati bias

akanlah, biasakanlah untuk menggunakan lisan ini dengan hal-hal yang baik. Biasakanlah untuk menyikapi hal-hal yang mungkin kurang sesuai dengan ekspekstasi dengan lisan-lisan yang penuh doa kebaikan dan berkhusnudzon kepada Allah.

Karena doa adalah senjatanya umat muslim, dengan doa semua yang tidak mungkin akan menjadi mungkin. Masih ingat kisah Imam Sudais bukan ?? betapa lisan sang ibunda begitu mulia, sehingga Allah kabulkan ekspresi kemarahan beliau. Coba search kisah beliau ya..

Maka, ingatlah wahat hati.. Semoga lisan kita penuh dengan doa-doa kebaikan apapun keadaanya.

  1. Lisan yang jahat/batil adalah lisan yang digunakan untuk melindungi orang yang berbuat maksiat/ acuh ketika melihat suatu kemungkaran.

Kita dianjurkan untuk saling tolong menolong, akan tetapi kita semestinya tolong menolong dalam kebaikan dan takwa. Bukan tolong menolong dalam suatu kemaksiatan. Sehingga ketika kita berbohong dengan kedok melindungi orang yang sedang berbuat maksiat, lisan kita tergolong pada lisan yang jahat/batil. Pada sesi ini Ustadzah Oki menceritakan pengalaman beberapa santrinya di maskanul huffadz yang saling tolong menolong dalam kemaksiatan (dalam hal ini teman2nya menutup2i salah satu temannya yang berpacaran, padahal peraturan di yayasan bahwa tidak diperkenankan pacaran, sehingga akibatnya mereka di drop out dari yayasan.).

Sedangkan, lisan yang acuh ketika melihat suatu kemaksiatan atau kemungkaran dianalogikan seperti sebuah kapal yang dinaiki oleh banyak orang. Di kapal bagian bawah, terdapat sekelompok orang yang berusaha untuk melubangi kapal. Nah, ketika penumpang yang melihat perbuatan tersebut akan tetapi dia acuh dengan perbuatan sekelompok orang yang sedang membocori kapal maka yang terjadi semua penumpang akan tenggelam karena diamnya penumpang tersebut. Berbeda halnya, ketika dia berusaha mencegahnya atau melakukan sesuatu maka semua penumpang akan selamat. Paham kan ?

Dari kisah dan penjelasan poin ke tiga ini dapat kita ambil pelajaran tentang penting dan wajibnya berdakwah (menyampaikan suatu kebenaran), seperti pada Q.S Al-Ashr (Demi Masa, Sungguh Manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan menasehati untuk kesabaran).

Maka, Ingatlah Wahai Hati.. Ingat-Ingat bahwa semua manusia berada dalam kerugian, akan tetapi ada satu hal yang dapat kita lakukan agar kita tidak termasuk pada orang yang merugi mari kita saling menasehati untuk kebenaran dan menasehati untuk kesabaran. Hati lain yang membaca ini, jangan lupa nasehati hati ini juga ya.

  1. lisan bisa menjadikan seseorang menjadi ahli neraka meskipun ibadahnya begitu banyak, iya tidak masuk surga jika ia tidak dapat menjaga lisannya.

Lisan yang baik dapat kita ikhtiarkan dengan banyak membaca Al-Qur’an serta rajin sholat. Sedangkan lisan yang batil dapat tercipta karena seringnya menyanyikan lagu-lagu maksiat yang nirfaedah.

“Percayalah, saat kita sibuk dengan Al-Qur’an, tak ada waktu untuk kita menyanyikan lagu-lagu nirfaedah yang lirik-liriknya penuh kegalauan dan tidak ada manfaatnya, Sering-seringlah mendengarkan murotal setiap waktu. Bacalah Qur’an, Belajarlah Qur’an, Hafalkanlah Qur’an. Semoga dengan berdekatan dengan Qur’an, lisan kita jauh dari ketidakbermanfaatn. Tunjukanlah akhlak yang baik, baik di dunia maya ataupun didunia nyata. Karena harusnya akhlak di dunia nyata sama dengan di dunia maya, jangan berbeda. ” Jelas Ustadzah Oki.

“Sebagai orang yang beriman, berpikirlah sebelum berbicara. THINK BEFORE POSTING. Karena kualitas dirimu terlihat dalam postingan sosmedmu.” Tambah Ustadzah Oki

Wahai Hati, Itulah poin-poin penting tentang lisan yang semoga menjadi pengingat untuk diri kita. Jadi gimana ti, nasehat yang luar biasa bukan ??. Mendengarkannya dan menuliskan beberapa bagian dan nasehat ini pun aku menghela nafas panjang berkali-kali, merasa bahwa diri masih begitu lemah.

Ahh iya begitulah, semoga kita tidak pernah lelah untuk terus berbenah ya ti. Terus memperbaiki diri, terus mendekat pada Allah, dan terus berusaha menjagamu (wahai hati), terus berusaha untuk mencari input yang baik agar outputnya pun baik.

dan ini closing statement dari kajian ustadzah Oki kemarin, satu hadist dari rasulullah

“Dari Sufyan bin ‘Abdullah ats-Tsaqafi, ia berkata: “Aku berkata, wahai Rasulullah, katakan kepadaku dengan satu perkara yang aku akan berpegang dengannya!” Beliau menjawab: “Katakanlah, ‘Rabbku adalah Allah’, lalu istiqomahlah”. Aku berkata: “Wahai Rasulullah, apakah yang paling anda khawatirkan atasku?”. Beliau memegang lidah beliau sendiri, lalu bersabda: “Ini”

Kamu yang kuat ya ti, semoga aku bisa menjagamu terus dalam kondisi yang baik karena kata Ustadzah Oki keterjagaan lidah sesuai dengan keterjagaan hati. Dan kita juga harus memperhatikan dengan siapa kita bergaul, karena teman kitapun sangat memengaruhi lisan kita ti.

Semangat ya ti..

We can do it..

#Nasehathati #berbicarapadahati #7dayswriting #jejakrasa #menjagalisan #jagapostingan #jangannyinyir  #thinkbeforeposting #nasehatdariidola #semangat #terusberbenah

                                                                                                            Sragen, 25-07-19

Berbicara Pada Hati #4 (Ketemu Idola#She is Inpiring Moeslimah)

img-20190412-wa0013.jpg

Pertama kali bertemu Ustadzah Oki Setiana Dewi di Semarang, Bulan Maret 2019.

Bismillah

Wahai hati, kali ini ku ingin berbagi cerita padamu. Semoga kamu bisa ingat, bahwa hari itu Allah ukir kisah, dan Allah beri ilmu lagi lewat Salah satu sosok idola yang menginspirasi diri. Mari kita simak ceritanya

Boyolali, 23 Juli 2019, dipenghujung hari aku dan si merah (si vega, motor kesayangan semenjak SMA) melaju menuju salah satu tempat kerja mbak yang ku kenal ketika acara Buka bersama Rohis SMA. Iya, mbak yang semenjak mengenalnya aku jadi merasa punya teman (lagi) untuk pergi2 menuju tempat kajian di daerah rumah. Mbak Diah namanya, haha ternyata mbak diah juga mengenal ex mas’ul UQ 38 H, Mas ABS, sekelas malahan. Dunia sempit terkadang, ketika kita bertemu dengan orang2 yang punya tali yang sama haha. Alhamdulillah.

Sesampai di SD Aisyiyah Unggulan Gemolong, terlihat suasana sekolah sudah sepi, hanya terlihat beberapa anak yang baru sampai sekolah dengan mengenakan baju karatenya. Iya, mereka akan mengikuti ekstrakurikuler karate. Tak lama munculah guru muda cantik itu “gimana dek, mau pake motorku apa motormu ?”, “motor mbak aja ya mbak, ini lampunya agak bermasalah” sahutku. “oke sip.”

Setelah mengamankan si vega, aku dan Mbak Diah siap melaju menembus jalanan yang di sirami matahari jingga. Gemolong- Boyolali tidak begitu jauh, hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk bisa sampai di daerah Boyolali. Sedangkan untuk menuju tempat kajian, dengan mengandalkan google maps, aku dan mbak diah mencari2 letak masjid. Aku cukup salut dengan mbak yang menjadi driverku sore itu, dia begitu tangguh untuk menaklukan jalanan yang cukup ramai sore itu. Bahkan beliau sering hanya menggunakan satu tangan untuk mengendarai motornya, sedangkan tangan kirinya pegang gawai untuk melihat maps. tak hanya itu, ketika pulang pun dengan kecepatan 90 km/jam mampu dia lakukan semata2 agar kita tidak pulang kemalaman.

Alhamdulillah  “ngebut” nya membuat kita sampai di tempat sekitar pukul 16.30 WIB, terlihat Masjid Al-Ikhlas sudah dipenuhi oleh warga yang mayoritas ibu-ibu. Sesampai di tempat parkir, sudah gemetar rasanya, terharu karena kali kedua bisa mendengarkan kajian Ustadzah Oki lagi. Pun dengan Mbak Diah yang kala itu baru pertamakali mengikuti kajian beliau.

Di pintu masuk, berjejer ibu-ibu dengan wajah ramahnya mengulurkan kresek untuk wadah sepatu kami dan menyambut kami dengan uluran tangan untuk bersalaman. Di samping itu juga berjejer pula panitia-panitia ikhwan dengan bajunya yang dengan jelas bertuliskan garis depan dakwah (salah satu EO dakwah sepertinya).

Well, aku dan mbak diah mencoba mencari tempat yang nyaman yang bisa kami jangkau. Alhamdulillah mendapatkan tempat di samping kiri ustadzah, dengan melihat di layar tv kami bisa dengan jelas melihat beliau. Pun sesekali kami lirik melalui jendela mushola.

WP_20190723_017.jpg

Kami mengikuti kajian dengan seksama, hanya dalam waktu sekitar 30 menit, kajian sudah berakhir. Akan tetapi yang beliau sampaikan begitu berisi dan membuat saya pribadi banyak berpikir dan bermuhasabah diri.

Iya, itulah pentingnya mengikuti sebuah majelis ilmu, karena percaya atau tidak setelah mengikuti majelis ilmu hati kita seperti habis di charge. Iman kita akan semakin menguat jika kita lakukan lillahitaala.

Alhamdulillah alla kulii hal, di akhir acara seperti biasa ditutup dengan lelang buku ustadzah dimana royalti buku sepenuhnya digunakan untuk pembangunan pesantren Maskanul Huffadz (pesantren para santri penghafal qur’an milik ustadzah) serta untuk pembangunan Masjid di Andalusia. Ma syaa allah ustadzah oki benar-benar membuatku kagum dan begitu terpesona dengan segala apa yang beliau bawa, sampaikan dan lakukan. Beliau adalah salah satu idola saya yang benar-benar menginspirasi saya. Kemudian dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh ustadzah.

Waktu menunjukan pukul 17.15, jamaah mulai bubar, pun dengan aku dan mbak diah, aku yang dalam hati begitu ingin melihat ustadzah dari dekat dan ingin foto bareng (lagi). Tapi ku rasa itu tidak mungkin, mengingat kapasitas tempat dan aku bukan siapa-siapa di sana haha (dulu kan jadi panitia di salah satu kajian, jadi ada kesempatan foto). Well saat pasrah dan akan bersiap untuk pergi tiba2 di sebelah ramai-ramai dan para panitia berjejer untuk membuat pagar

“dek, kayaknya ustadzah lewat sini deh”

“wah iya mbak kayaknya, Ma Syaa Allah Alhamdulillah, pas banget di depan kita mbak” jelasku

Sekian detik beliau lewat, dengan keanggunan dan kecantikan serta pancaran iman dari wajahnya beliau ucapkan salam dan senyum terkembang untuk kami semua.

Ma Syaa Allah Tabarakallah..

Alhamdulillah..

Semoga Allah jadikan kita semua bagian dari orang-orang yang mampu menebarkan banyak kebaikan, menebarkan inspirasi dan dikumpulkan bersama dengan orang-orang yang mencintai Allah. Semoga Allah teguhkan hati kita di atas agama Allah ini, Istiqomah di jalan-Nya dan dijauhkan dari segala sifat dan sikap yang membuat Allah Murka. Semoga Allah jadikan kita semua hamba yang pandai bersyukur.

Alhamdulillah, wahai hati. Cerita ini akan menjadi sebuah kenangan, bahwa kamu harus berani untuk bermimpi, karena Allah akan  peluk mimpi-mimpi kamu. Sungguh, percaya itu.

Jauh sebelum banyak pertemuan-pertemuan dengan para public figur yang menginspirasi, dahulu itu hanya seperti sebuah mimpi. Akan tetapi pada kenyataanya kini satu persatu Allah pertemukan. Ustadzah Oki, Bu Dewi Nur Aisyah, Meyda Sefira, Kang Abik, Salim A. Fillah, Felix Siauw, Ustadz Hanan Attaki, Muzamill dan Istri, Anandisa, Bu Afifah Afra, dan banyak lagi.

Iya Allah-lah yang maha berkehendak.

Termasuk di akhir semua sesi di senja itu, di tempat parkir Allah pertemukanku dengan saudara seiman dan seperjuangan di Semarang, Anisah yang dengan lantang menyapa “Aminah”. Haha.. akhirnya kita bertemu dikampung halamannya.

Sekian cerita hari ini,, Part 2 In Syaa Allah akan menceritakan terkait isi tausyiah beliau kemarin. Sekian semoga menjadi motivasi untuk kita bersemangat dalam mengejar banyak kebaikan yang ALLAH hamparkan di Bumi-Nya.

#Nasehathati #berbicarapadahati #7dayswriting #jejakrasa #ceritadarihati #ketemuidola  #inspiringmuslimah  #kitaharuspunyarolemodel

                                                                                                                     Sragen, 24-07-19

Berbicara Pada hati #3 (Belajar Memiliki Hati Yang Lapang)

blog-7-alasan-agar-hati-terasa-lapang-setiap-hari-1261-l

Hai kamu, iya kamu

Hari ini, kamu bertemu dengan banyak hati , berbicara dari hati ke hati, saling mengungkapkan rasa, keluh kesah, dan rencana-rencana ke depan. Duh ngetik ini saja, hati kok rasanya ada yang teriris #halahlebay (hatiku saja ini yang mungkin masih sempit, mari belajar lagi). Ingat ya, harus tetap bahagia dan semangat

Wahai hati

Kamu di ajarkan untuk bisa menjadi lapang dan tidak sempit agar kamu bisa menyerap nano-nanonya rasa yang akan kamu olah (termasuk banyak tekanan akhir2 ini, termasuk banyak ekspekstasi yang tak terealisasi haha). Agar kamu dapat menampung dan menetralisir segala macam permasalahan yang kamu himpit.

Wahai hati

Hati-hati saat hati mulai merasakan rasa sedih, marah ataupun dendam dan banyak rasa negatif lainnya. Karena berarti ketika itu, hati akan mudah sesak, lemah dan mudah di goda oleh setan. yang artinya hati kita sedang sempit. Astaghfirullah, rasanya masih sering begini.

Hati yang lapang

Iya, satu PR besar untukmu

Hati yang lapang

Agar kamu dapat menjalani lika-liku masalah kehidupan yang silih berganti datang, karena dengan hati yang lapang maka semakin luas pula kesabaran.

Wahai hati, coba kita ingat bersama-sama lagi sebuah kisah tentang kelapangan hati.

Seorang pemuda yang sedang kalut, kacau, dan galau dengan segala permasalahan hidup yang terus menerus menimpanya tanpa henti. Dia mendatangi seorang ulama untuk menceritakan segala keluh kesahnya dan meminta solusi atas masalah yg menimpanya tersebut. Sang ulama kemudian mengajak pemuda itu memasuki ruangannya. Ia siapkan segelas air untuk pemuda itu, kemudian dia masukan segenggam garam ke dalam segelas air tersebut. Diminumlah segelas air yang bercampur segenggam garam tersebut, sudah jelas rasanya akan sangat asin (coba saja kalau tidak percaya wkwk).

Tidak berhenti di situ, sang ulama mengajak pemuda tadi menuju tepian danau air tawar yang cukup luas. Ia masukan segenggam garam yang sama ukurannya dengan garam yang ia masukan di gelas tadi. Ia aduk-aduk sebentar kemudian menyuruh pemuda tadi untuk meminumnya. Kira2 rasanya apa ? tentu hambar, tidak ada rasa asin sama sekali (silahkan di coba lagi)

Well, sampai sini sudah dapat poinnya ??

“Demikianlah permasalahan hidup, jika kita menghadapinya dengan hati sempit seperti gelas tadi, maka sangat terasa berat permasalahan hidup ini. Sebaliknya, jika kita menghadapi berbagai macam masalah dengan hati yang lapang seluas danau itu, maka tidak akan terasa permasalahan di dunia ini. Sesungguhnya masalah yang paling berat hanya ketika manusia berada di neraka, maka jadikanlah permasalahanmu di dunia ini sebagai lumbung amal sholehmu agar terbebas dari perkara di neraka jahim.” Jelas ulama itu sambil berlalu meninggalkannya.

Wahai hati

Semoga kita bisa terus membentengi diri, selalu memohon perlindungan dan pertolongan Allah. Dikuatkan, Diteguhkan langkahnya, jua dilapangkan hatinya.

Wahai hati

Untuk segala beban yang saat ini membuat jiwamu berat semoga itu satu tanda bahwa Allah sedang begitu sayang padamu, dan Allah ingin memuliakanmu.

Mari tersenyum dulu,

Hahahahahahahahah

senyum agar kamu tetap bahagia dan bilang ke masalahmu itu. bahwa kita punya Allah yang Maha Besar, Pencipta dari segala-gala-gala-galanya.

Nb : Kamu = aku, karena aku sedang berbicara dengan hatiku.

(inspirasicerita pemuda dan ulama dengan disunting memakai bahasa sendiri : rebuplika.co.id)

#Nasehathati #berbicarapadahati #7dayswriting #jejakrasa #lapangkandada #banyakindzikirdanmikir  #banyakinistighfar  #semangat

                                                                                                            Semarang, 21-07-19

Berbicara Pada Hati #2 (Kenali Musuh Kita)

56358374_577509436060463_1360214561902686691_n

Bismillah..

Hai ti.. kamu apa kabar hari ini ?? baik kan, eh salah. gini aja lebih baik dari hari kemarin kan ?? nah, ku merasakan demikian di hari ini ti, hari ini kamu lebih baik sekali dibandingkan hari kemarin. Alhamdulillah kan, Iya, harusnya kan begitu. Setiap hari harus lebih baik di bandingkan hari kemarin, kalau nggak gitu jatuhnya nanti kita jadi orang yang merugi kan ? iya kan ti ?.

Alhamdulillah, hari ini dapat asupan nutrisi yang cukup membuat kamu nyaman dan tenang. Di awali dengan pagi yang tenang dan menatap dedaunan yang hijau di samping maskam ternyata juga cukup membuat kondisimu lebih baik ya ti. Jadi tenang dan bahagia ajaa.. sesimple itu, alhamdulillah. Kemudian melingkar bersama saudari-saudari untuk belajar mencintai yang menciptakan cinta itu sendiri. Maa Syaa Allah rasanya nikmat sekaliii..

Kali ini ingin cerita sama kamu ti, cerita tentang ilmu baru yang ku dapat hari ini. Iya, ini menarik dan harus kita ketahui bersama. Kita akan membicarakan musuh kita bersama ti, musuh bebuyut kita. Namanya SYAITHON.. !! kamu tahu kan, dia adalah musuh yang paling nyata, yang paling dahsyat usahanya untuk menjerumuskan kita menuju neraka. Naudzubillah ya..

Maka dari itu, kita harus tahu medan, kita harus kenali musuh kita ti, Syaithon itu adalah segala sesuatu yang menjauhkan kita dari segala nilai kebaikan dan ketaatan.

Note : Dia yang menjauhkan kita dari segala nilai kebaikan dan ketaatan, jadi adanya Cuma ngajak buruk doang, walaupun kadang dikemas dalam kebaikan ya.

Syaithon dapat berbentuk jin dan manusia. Aksi pertama setan yang menggoda manusia ini diceritakan Allah pada Qur’an Surat Al-Baqarah : 36

“Lalu, setan memerdayakan keduanya (Adam dan Hawa) dari surga, sehingga keduanya dikeluarkan dari (segala kenikmatan) ketika keduanya di sana (surga)…”

Hingga akhirnya nabi Adam dan Hawa diturunkan dari Surga karena terbujuk oleh rayuan syaithon. Kemudian dia mempunyai sifat yang fasik, hal ini Allah ceritakan pula pada Qur’an Surat Al-A’Raf : 11-13 dan Qur’an Surat Al-Kahf : 50 (nanti dibuka yaa qur’annya ti, biar hatimu lembut, nggak keras kayak batu hehe) yang menceritakan kesombongan Iblis yang tidak mau bersujud kepada nabi adam karena dia merasa lebih baik karena dia diciptakan dari api, sedang nabi adam dari tanah. Sombong amat yak..

Maka dari itu ti, sungguh kita harus menghindari sifat sombong kayak iblis tuh. Kenapaa gitu ? karena orang yang sombong, dia tidak akan mendapatkan hidayah dan tidak bisa mencium bau surga. Astaghfirullah ya.. hidayah tu penting banget ti, kalau kita gak dapet hidayah apa jadinya kita. Apalagi kalau kita sampe nggak bisa nyium bau surga, sedih 7 turunan kan ? sedihhhh banget.. makanya ayok lah saling mengingatkan, dan jangan sampai hinggap itu rasa lebih baik dari orang lain.

Note yaa.. hatiku, jangan pernah terbetik rasa sombong dan lebih baik dari orang lain.

Oke hatii yang takwa (nama panjangmu yaa hehe, kan doaa wkwk)

Sekarang aku mau cerita tentang jenis-jenis setan yang benar-benar harus kita waspadai keberadaannya.. !!

  1. Setan Zalanbur (Setan Misut)

Yaitu setan penggoda manusia yang ada di pasar-pasar. Tuh.. yang suka ke pasar harus hati-hati nih sama kerjaan si setan ini. Setan ini bertujuan untuk membisiki para penjual di pasar agar berbuat curang dalam berdagang, dan membisiki para pembeli untuk berbuat boros.

Note ya : kalau mau masuk pasar, inget kalau di pasar ada setan misut, harus baca doa dulu dan minta perlindungan dari Allah agar kita tidak tergoda dengan barang2 yang tidak kita butuhkan dan hanya sekedar hawa nafsu.

  1. Setan Tsabur

Yaitu setan penggoda manusia yang sedang di timpa musibah. Nah lhohh.. ini nih, kalau lagi sedih, setan tsabur yang beraksi. Hati hati ya ti.. tujuan dari setan ini adalah membuat manusia membenci ketetapan Allah, selalu menyalahkan Allah dengan ketetapan2 yang ada, sehingga kita menjadi tidak sabar. Padahal Allah suruh kita Sabar ketika mengadapi ujian.

Note ya : Sabar-sabar ketika ujian menghampiri, karena Allah ingin kita naik level lagi.

  1. Setan A’war

Yaitu setan penggoda manusia untuk berbuat zina, hmm ini nih. Setan yang banyak nempel ke generasi2 muda zaman now, hati-hati ya.. ini setan sukanya membujuk manusia untuk melakukan perbuatan zina. Dari zina mata, hati, tangan, pikiran, de el el.

  1. Setan Masuth

Yaitu setan penggoda manusia agar menyebarkan berita hoax atau berita bohong. Nah ini setan kebanyakan mengahasut dan membisiki para peramal-peramal dan tukang sihir sehingga seakan-akan mereka mengetahui apa yang terjadi di masa depan. Padahal itu belum tentu benar. waspada guys !

  1. Setan Dasim

Yaitu setan yang ada di rumah, mereka bekerja ketika memasuki tapi tanpa mengucapkan salam. Akibatnya setan dasim akan ngekor ke kita, ikut masuk ke rumah kita dan mengikuti segala aktivitas kita di rumah. Naudzubillah yaa..

Note : jangan lupa mengucapkan salam ketika memasuki rumah atau ruangan, meskipun di dalamnya tidak ada orangnya.

Oke ti, kali ini aku Cuma mau cerita tentang musuh kita itu. Musuh yang sangat licik, mengerikan dan tidak bertanggung jawab. Iya karena ketika manusia tergoda maka dia tidak bertanggung jawab dengan hasutannya. Jangan mau temenan sama dia.. tendang aja tuh.. tendang. Hehe

Wahai hatii

Semoga hatimu selalu terjaga, tahu mana yang baik dan buruk, tahu mana yang harus diberikan untuk kebaikan anggota tubuh dan alam semesta, barulah saat itu kita bertindak. Sebaliknya, jika hati telah baik, maka kita harus bertindak dengan kebaikannya karena orang baik dengan niat yang baik tidak boleh diam saja. Barangkali dari hati itu akan ada hati yang lain, yang akan menjadi baik sebaik-baiknya. Dan semoga kebaikan hati selalu menjadi milik kita semua.

Wahai hatii

Terimakasih masih menjadi pendengar terbaikku

Tunggu cerita dan pesanku untukmu di hari-hari esok ya

#Nasehathati #berbicarapadahati #7dayswriting #jejakrasa #kenalimusuhkita #banyakinwaspada #banyakinistighfar #setanskakmati

Sumber : Alquran, Materi Liqo , dan buku Obat Hati.

                                                                                                            Semarag, 20 Juli 2019

Berbicara Pada Hati #1 (Pilih Bahagia atau Sedih Menderita ?)

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Hai kamu, iya kamu.

Terimakasih untuk hati dan jiwa yang senja ini mau berdamai dengan keadaan, Melawan ego, meredam emosi, dan mengencangkan istighfar. Iya, nyatanya setelah melewati berjam-jam rasa tak nyaman, hingga mengusik segala aktivitas. Allah beri hikmah yang luar biasa, Allah belajarkan kamu untuk mendapatkan ilmu yang baru. Ilmu yang sangat mahal harganya. hingga akhirnya jiwa tersadar bahwa Allah ingin memberikan ilmu baru, yang tak ingin kau ulangi lagi kesalahan itu.

Wahai hati..

Jauhilah prasangka, Jauhilah menerka-nerka yang tak pasti, Jauhilah amarah, Jauhilah rasa-rasa. Segerakan komunikasikan masalah yang ada, cerita pada orang yang tepat. Iya, perempuan memang hanya butuh cerita dan didengarkan, itu saja.

Iya, karena prasangka yang buruk efeknya mengerikan bagi kamu, wahai hati. Efeknya luar biasa menganggu, ah pantas saja ya Allah suruh kita jauh-jauh dari prasangka buruk.

Sungguh, itu adalah hasutan setan yang  begitu dahsyat efeknya, luar biasa, hingga dalam beribadahpun menjadi terganggu. Yang ada hanya kumpulan fragmen negatif thingking dan hati yang sungguh tidak nyaman, sungguh itu sangat menyiksa.

Wahai Hati

Bukankah telah Allah berikan pilihan kepada setiap hamba, atas segala rasa yang Allah cipta.  Mau kamu cipta bahagia, atau kau cipta sedih menderita. Semua ada pada dirimu sendiri. bukankah bahagia begitu berefek pada banyak hal, yang dapat membuat hidupmu lebih berarti dan produktif. Sedang sedih menderita hanya bertumpu pada hari yang sangat menyebalkan dan seakan tak bergairah. Haha, lucu memang saat aku ingat bahwa kemarin ku terjebak pada rasa sedih menderita, bodoh sekali rasanya, padahal di samping sedih menderita Allah sejajarkan dengan Bahagia yang penuh warna.

Ya.. semua pilihan. Aku salut pada mereka yang begitu lihai menceriakan dirinya. Membuat hari-harinya begitu bahagia. Sungguh kalian luar biasa, dan hari ini Allah beri pembelajaran tentang rasa itu. Agar hati ini lebih lihai dan lebih mampu untuk mengelola rasa.

Wahai hati

Manusiawi memang, rasa-rasa itu berhamburan datang, memang kita tidak bisa terus menerus ada pada fase bahagia. Pun kita pun tak akan terus menerus pada fase sedih. Roda pasti berputar,ada masa bahagia dan sedih. Bahkan dalam salah satu hadist di jelaskan bahwa saat kita merasa sedih, Allah hapus dosa-dosa kita.

“Tidaklah seorang mukmin tertimpa rasa sakit, rasa capek, kekhawatiran, sedih, kesusahan hati, atau sesuatu yang menyakiti sampai pada duri yang menusuknya, itu semua akan menghapuskan dosa-dosanya” (HR. Bukhari no. 5641 dan Muslim no.2573 ).

Iyaa, Allah memang luar biasa ya. Meleleh kalau udah bahas tentang Allah tuh, romantisnya dan rasa rahman rahimnya itu luar biasa. Benar saja pesan cinta Allah pada Surat Ar-Rad ayat 28.

“Hanya dengan mengingat Allah, Hati menjadi Tenang”

Iya, kemarin kurang dzikir, kurang tilawah, kurang amalan yaumiyah. Ngerii jadinya, hai hatii jangan gitu lagi yaa.. sering-sering doa agar Allah teguhkan hati kita pada agama Allah.

Hai hatiii..

Jadi gimanaaa,, saat sedih saja dosa-dosa akan diampuni. Apalagi saat kamu bahagia, penuh rasa syukur, mengajak yang lain untuk bahagia, tentunya balasan Allah lebih dari itu. Ibadah nyaman, dakwah jalan.

Semangat bertumbuh, berpikir, bersibuk dan bersemangat ria ya kitaa..

Noted : kamu, jangan mau kalah lagi sama hasutan setan.

Tolong ingatkan aku ya.. 

#Nasehathati #berbicarapadahati #7dayswriting #jejakrasa #janganberprasangka #banyakinhusnudzon #banyakinistighfar

Semarang, 19 -07-19